Read Time:1 Minute, 15 Second
Diskusi publik bertemakan Politic and Culture in America telah diadakan di Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Rabu (24/7). Nathaniel Emmons, perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika membuka sesi pertama diskusi dengan materi perpolitikan di Amerika.
Nathaniel menjelaskan, perbedaan mendasar tentang politik di Amerika adalah jumlah partai yang tidak sebanyak di Indoensia. Amerika hanya memiliki dua partai yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.
Begitupun dengan pola pengambilan suara, ia mengatakan metode yang digunakan adalah representatif, banyaknya pemilih tergantung dengan jumlah populasi dari setiap daerahnya di mana tidak setiap orang bisa menggunakan hak pilihnya.
Dalam perpolitikan di Amerika, menurutnya, media sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap jumlah pemilih. Pemberitaan-pemberitaan mengenai calon kandidat presiden memengaruhi jumlah suara.
Namun, masyarakat Amerika tidak terpengaruh dengan agama, ras, maupun budaya yang dianut oleh calon pemimpinnya. Bagi Nathaniel, masyarakat Amerika lebih mengedepankan kemampuan dan ide yang bagus yang dimiliki pemimpinnya. “America never ask about your religion,” tegasnya.
Sesi selanjutnya adalah materi tentang sosial yang juga disampaikan oleh Nathaniel. Di sini ia menjelaskan, bagaimana negara Amerika memiliki sifat yang sangat terbuka bagi bangsa lain. Ia mengatakan, jumlah pendatang yang kini menetap di Amerika telah mencapai hampir 10% dari jumlah penduduk aslinya, yaitu sekitar 31 juta jiwa.
Selain itu, ia menambahkan, penduduk asli maupun pendatang yang tinggal di Amerika tidak memiliki perbedaan. Menurutnya, setiap orang yang datang ke Amerika bisa menjadi orang Amerika. Meski begitu, ia menampik jika orang yang tinggal di Amerika harus meninggalkan identitas asalnya dan setiap orang memiliki kebebasan untuk menjadi seperti apa. (Dewi Maryam)
Average Rating