Cerminan Kehidupan Kertas

Read Time:1 Minute, 27 Second
Cahaya lampu di ruang Bentara Budaya Jakarta (BBJ) tampak redup saat pengunjung memasuki ruangan. Di setiap sisi ruangan, terpampang lima buah patung berbentuk kepala manusia, dan lima buah patung tubuh manusia. Sorot lampu yang berada di sekitar patung, digunakan untuk menyinari karya seni rupa tersebut.

Deretan patung tersebut tidak hanya tersaji di setiap sisi ruangan. 15 patung tubuh manusia juga tergantung di tengah ruangan. Dengan bermodalkan tali yang tipis, serta redupnya cahaya di ruangan, membuat pengunjung merasa karya seni rupa tersebut seolah mengapung. Tidak hanya di tengah ruangan, patung yang mengambang juga bisa ditemui di sisi kanan ruangan.

Pada sisi kanan ruangan, terdapat lukisan yang menyerupai tubuh manusia. “Dalam tubuh aku punya jiwa,” dan “Dalam jiwa aku punya…” demikian tulisan yang tertera di bawah lukisan tersebut. Uniknya, semua karya seni rupa yang berada di ruangan tersebut terbuat dari kertas.

Lantunan suara dari alat musik tradisional Jawa juga turut meramaikan pameran tersebut. Sebuah layar berukuran 24 inchi, turut serta menampilkan tarian tradisional. Siluet yang dihasilkan dari layar tersebut berpadu dengan suara alat musik.

Pameran bertajuk Lakon tubuh: Chaosmos Perjalanan Jiwa 2015 yang diadakan dari tanggal 20-31 Mei 2015 tersebut, menceritakan bagaimana seseorang memaknai perilaku tubuh manusia yang selama ini mewadahi jiwa. Setiawan Sabana selaku penyelenggara pameran mengatakan, kata chaosmosberarti konsep kreativitas seni yang mulanya tersusun secara acak. “Namun akan menjadi karya seni yang utuh,” tambahnya, Minggu (31/5).

Ia melanjutkan, faktor usianya yang semakin tua juga menjadi penyebab diselenggarakannya acara ini. “Tubuh yang menginjak usia 64 tahun ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran hidup,” katanya.

Salah seorang panitia Pameran Lakon Tubuh, Istiqomah mengucapkan, dengan adanya pameran ini ia dapat menyadari arti dari makna kehidupan seseorang. “lebih bisa mengetahui perjalanan hidup dan peran tubuh dalam hidup,” katanya, Minggu (31/5).

YZ 

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Marginalisasi dan Konstruksi Keberadaban Civil Society
Next post Cermin Pendidikan Masa Kini