ODOJ, Bumikan Al-Quran dengan Tilawah

Read Time:2 Minute, 11 Second
Membumikan Alquran dan membiasakan muslim bertilawah satu juz dalam sehari  merupakan kegiatan yang mulia. Namun, untuk menerapkannya dalam keseharian tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun begitu, hal tersebut tak sedikit pun menyurutkan niat Bhayu Subrata dan Pratama Widodoatas mendirikan komunitas One Day One Juz yang kini familiar dengan sebutan ODOJ.
Tak mudah membiasakan bertilawah sebagai kegiatan sehari-hari juga dibenarkan Ketua Promosi Masyarakat (Promas) ODOJ, Muhammad Sakir. Ia  bercerita, bermodalkan semangat mengaji dan kepedulian sesama, Bhayu bersama Pratama sejak 2007 mulai membiasakan bertilawah satu juz dalam sehari. Akhirnya, mereka pun memberanikan diri menggagas ODOJ ini menjadi sebuah komunitas, dengan langkah pertama mengajak teman seprofesi untuk ikut bertilawah. Di luar dugaan masyarakat pun menyambut positif. Terbukti, banyak masyarakat yang bergabung dalam ODOJ.
“Selalu ada pro dan kontra. Tapi ambil sisi baiknya aja, lewat ODOJ kita bisa rutin membaca Alquran,” ujar Mahasiswa Universitas Indraprasta (Unindra) ini. Mulanya, lanjut Sakir, untuk berkomunikasi dan mengontrol anggota ODOJ, Bhayu mengimbaunya melalui pesan singkat. Namun, seiring berkembangnya teknologi pada 2010 diperkenalkan Ricky Adrinaldi, ajakan  mengaji beralih menggunakan aplikasi whatsapp.
Ia menambahkan, dengan whatsapp odojers, sebutan untuk anggota ODOJ, lebih mudah dikontrol. Hal ini karena mereka tergabung dalam satu grup yang terdiri dari 30 orang ditambah satu admin untuk mengontrol. Terlebih, untuk mempermudah odojers  menyelesaikan satu juz dalam sehari, komunitas ini juga memakai sistem 2×5. Artinya, membaca dua halaman Al-Quran setiap selesai sholat fardhu
Saat ini, tercatat 120 ribu odojers yang tak hanya tersebar di Indonesia, melainkan juga di Asia dan Eropa. “Bukan cuma di Indonesia, odojers juga ada di Hongkong, Singapura, Australia, Malaysia, Inggris, dan Jepang,” ujar pria asal Banten ini.
Selain bertilawah, ODOJ juga mengadakan Ngaji on the tpot(ngaos), Tausiyah Online, dan juga  Sebar Alquran Nusantara (SAN). Ngaos diadakan satu bulan sekali. Sejak ODOJ berdiri hingga sekarang, ngaos sudah pernah dilakukan di Pasar Modern, Taman Kota, bahkan di kereta. Meskipun begitu, siapapun bisa bergabung dengan ODOJ. Salah satu caranya bisa langsung mengunjungi  www.onedayonejuz.orgdan mendaftar di website tersebut.
Perjalanan sebuah komunitas tak melulu berjalan mulus. Begitu pun dengan ODOJ yang pernah menghadapi berbagai kendala. Semisal, komunikasi antar anggota yang tak selalu intensif dan komunikatif. “Ada odojers lupa melapor seusai tilawah dan tak sedikit pula yang meninggalkan  grup whatsapp tanpa seizin admin,” ungkapnya.
Banyaknya kendala yang dihadapi, tak membuat pengurus ODOJ patah semangat. Sakir pun berharap agar masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam dapat bertilawah minimal satu juz dalam satu hari. Tak hanya itu, ia juga berharap odojers dapat konsisten menjalankan tugas dengan ikhlas dan jujur. “Semoga seluruh umat muslim khususnya Indonesia bisa berjiwa Al-qur’an dan menjiwai Alquran,” tutupnya.
Yasir Arafat

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Keberagaman Budaya Indonesia dalam Konser Bumi Adya
Next post Organisasi Islam Lahirkan Kader Umat