Read Time:2 Minute, 14 Second
Judul Buku : The Hand of Iblis
Penulis : Omar Zaid
Penerjemah : Rudi G. Aswan
Cetakan I : September 2013
Penerbit : Zahira
Tebal : 472 Halaman
Monoteisme percaya akan adanya satu Tuhan dan pengikutnya telah mendominasi dunia. Namun, paham ini menimbulkan kebencian tersendiri pada segelintir orang tak penyuka monoteisme. Sebagaimana yang dipaparkan Omar Zaid dalam bukunya The Hand of Iblis ada kalangan terpelajar yang membentuk kedaulatan kebencian terhadap monoteisme dan menyatakan perang kepada umat manusia pada umumnya.
Kebencian terhadap adanya kepercayaan hanya pada satu Tuhan didasari adanya ketakutan akan hilangnya peran orang-orang dalam menduduki podium-podium dunia. Karena mereka berambisi untuk menciptakan dunia yang dengan mudah dikendalikan dan dibawah kuasanya. Kemudian munculah paham yang condong kepada pengakuan manusia sebagai objek utama, Humanisme.
Kecenderungan Humanisme secara perlahan mulai mengahapuskan peran Tuhan, bahkan cenderung menggantikannya. Berbagai multi paham dikembangkan untuk menghilangkan nilai-nilai spiritual manusia, misalkan Sekularisme, Agnostisisme, Liberalisme, Sosialisme dan lain sebagainya. Dalam buku terbitan 2013 ini disebutkan, bahwa paham digunakan untuk mengusik pikiran manusia melalui upaya kepahlawanan. Sehingga hukum kodrat pun terabaikan.
Begitu pun dengan hadirnya berbagai macam instansi-instansi internasional, yang dibuat guna menjerat para anggotanya dengan ketergantungan yang tiada akhir. Hadirnya prinsip multi paham dan kemanusiaan diharapkan tingkat spiritual mereka akan berkurang dan siap menerima era pemerintahan yang otoriter.
Prinsip utama Humanisme yang menekankan pada aspek kemanusiaan, hanyalah kedok untuk menutupi tujuan sebenarnya yaitu menguasai sistem dunia. Seperti halnya pemberian beasiswa dan kegiatan amal oleh para pemimpin dunia, yang hakikatnya dijadikan moda untuk menarik massa, agar semua penyaluran nilai-nilai Humanisme meresap dengan mudah.
Konspirasi-konspirasi besar dunia juga menjadi bentuk nyata kejahatan para pemimpin. Misalnya kejadian sebenarnya di balik pembentukan instansi-instansi keuangan internasional. Namun yang diketahui sebagian masyarakat dunia bukanlah fakta-fakta. Tetapi rangkaian kata yang diolah sedemikian rupa dan diucapkan oleh para pembicara profesional agar nampak meyakinkan.
Namun, dengan segala tipu dayanya masyarakat justru cenderung mengamini kebiadaban-kebiadaban yang sudah terlanjur dianggap baik dan benar. Kejahatan yang jauh lebih keji justru terabaikan dengan sarana dan fasilitas yang telah dimanipulasi.
Fakta-fakta menarik dalam setiap kejadian yang ada di dunia terkuak dalam buku ini. Ditambah dengan pemaparan data-data penelitian yang beragam menjadikan buku ini tak sarat akan opini melainkan hasil dari observasi sejarah yang menyeluruh. Namun, banyak kosakata yang sekiranya sulit dipahami bagi orang awam yang baru terjun dalam bahasan politik dan agama sekaligus.
Buku ini sangat pas bagi para pembaca yang ingin mendalami permasalah yang sebenarnya terjadi di dunia, terutama kaitannya dengan politik dan keagamaan. Kebenaran-kebenaran yang jarang terkuak pada berita-berita mainstream tersaji secara gamblang di dalam buku ini.
ND
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating