Serba-serbi Keluarga Saksikan Wisuda

Serba-serbi Keluarga Saksikan Wisuda

Read Time:2 Minute, 18 Second
Serba-serbi Keluarga Saksikan Wisuda

Pelaksanaan wisuda UIN Jakarta yang ke 128 dilakukan selama dua hari pada 27–28 Mei. Setiap wisudawan mendapatkan undangan tamu undangan satu untuk masuk ke dalam Harnas, sedangkan keluarga lain berada di sekitar kampus 1 UIN Jakarta. 

Wisuda menjadi momen sakral yang ditunggu-tunggu setiap mahasiswa dan keluarganya. Banyak mahasiswa yang ingin merasakan wisudanya dengan disaksikan langsung oleh keluarga. Tepat pada akhir pekan ini Universitas Islam Negeri (UIN)  Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan wisuda ke- 128 selama dua hari pada Sabtu-Minggu (27-28) Mei 2023 di Auditorium Harun Nasution (Harnas).

Menurut pantauan Institut, banyak wali atau orang tua yang menyaksikan momen sakral ini di sekitar UIN seperti di Landmark UIN Jakarta, Student Center (SC), bahkan di setiap selasar fakultas. Hal itu dikarenakan pihak UIN hanya memberikan satu undangan bagi setiap wisudawan yang diperbolehkan masuk dan menyaksikan prosesi wisuda secara langsung. 

Annis mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) mengatakan setiap wisuda hanya diperbolehkan mengundang satu orang wali untuk masuk ke dalam Harnas, sedangkan keluarga lain harus di luar. “Saya sangat  sedih, karena hanya satu undangan yang dapat masuk,” katanya, Minggu (28/5).

Tak hanya wisudawan, Rahmat seorang wali dari wisudawan FSH mendapatkan undangan serta menyaksikan langsung prosesi wisuda. Ia mengatakan bahwa saat di tengah prosesi wisuda ia terpaksa keluar karena harus menemani istri dan anaknya yang berada di luar. “Biar wisudawan saja yang di dalam, nanti kalau sudah selesai saya hubungi anak saya lewat telepon saja,” ujarnya, Minggu, (28/5).

Suhadi salah satu anggota keluarga wisudawan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Ia mengatakan, bahwa hanya satu orang yang diperbolehkan masuk sedangkan kita di luar menyaksikan wisuda via YouTube. “Seharusnya UIN memberikan dua undangan, agar kedua orang tua dapat menyaksikan langsung wisuda anaknya,” keluhnya, Sabtu (27/5).

Hartini seorang alumni UIN jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) tahun 2005 mengungkapkan, bahwa ketika wisuda dulu dan sekarang sangat berbeda. Istri Suhadi ini juga mengatakan dulu masih diperbolehkan dua undangan sedangkan sekarang hanya satu. Tak hanya itu, ia berharap agar terdapat banyak proyektor di luar Harnas. “Keluarga yang hadir banyak, jika ada proyektor akan lebih menarik tak hanya mendengar suara saja,” harapnya, Sabtu (27/5).

Asep Iskandar orang tua wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengatakan ia hanya bisa menyaksikan wisuda anaknya via YouTube, ia sekeluarga duduk di taman UIN beralaskan tikar. Lanjut, Asep mengungkapkan walaupun undangannya hanya satu, setidaknya UIN menyediakan  banyak kursi. “Tujuannya agar para tamu yang di luar gedung tak terabaikan,” keluhnya, Sabtu (27/5).

Sri Ratih Farida sebagai panitia wisuda sekaligus bagian perencanaan UIN Jakarta menjelaskan bahwa pihak kampus hanya mengizinkan satu tamu undangan karena Harnas tidak bisa menampung banyak orang. “Kapasitas gedung yang digunakan dalam acara ini hanya sejumlah 1200 orang,” pungkasnya, Minggu (28/5).

Reporter: FH

Editor: Muhammad Naufal Waliyyuddin 

Happy
Happy
50 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
50 %
Surprise
Surprise
0 %
Lima Tahun Berselang, PTN BH Masih Berjuang Previous post Lima Tahun Berselang, PTN BH Masih Berjuang
Rumah Batin Senapelan, Saksi Sejarah Pekanbaru Next post Rumah Batin Senapelan, Saksi Sejarah Pekanbaru