Teater Syahid gelar studi pertunjukan adaptasi naskah Antigone karya Sophocles. Pertunjukan menyoroti isu keadilan, menegaskan antara hukum Tuhan dan hukum manusia.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Syahid Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mementaskan studi pertunjukan “Antigone” yang merupakan adaptasi naskah klasik dengan sutradara Sir Ilham Jambak. Pementasan berlangsung Jumat (21/6) hingga Minggu (23/6) di Aula Student Center (SC) UIN Jakarta.
Pertunjukan dikemas dengan nuansa panggung modern dan menggunakan alat yang atraktif seperti pencahayaan, musik, dan properti pendukung. Penonton berasal dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, pecinta teater, hingga masyarakat umum.
Sutradara Sir Ilham Jambak mengungkapkan, tema dari pertunjukan teater itu berlandaskan keadilan serta menegaskan antara hukum manusia dan hukum Tuhan. Antigone merupakan karakter dari kalangan perempuan yang memberontak hukum manusia untuk mencari kebenaran dan meminta peradilan atas kematian saudaranya.
Lanjutnya, Sir menuturkan tema ini juga membahas persoalan tentang siapapun berhak dikubur dengan layak. Tak hanya itu, urusan kematian merupakan urusan Tuhan, bukan urusan dunia. “Sudah jelas bahwa siapapun harus dikuburkan dengan prosedur tetap, sebenarnya pesan ini yang ingin disampaikan,” tutur Sir, Sabtu (22/6).
Dana “Miw Miw”, Alumni Teater Syahid mengatakan, teater telah berani membawakan isu keadilan, terutama dengan kondisi perempuan zaman itu yang tidak memiliki daya dan upaya dalam segala aspek kehidupan. Dana berharap teater syahid terus berkembang dan melahirkan generasi-generasi yang lebih baik. “Latihan terus agar pendalaman karakternya lebih sempurna,” kata Dana, Sabtu (22/6).
Mahasiswi Program Studi (Prodi) Jurnalistik, Anis Humaira mengapresiasi pertunjukan dengan sangat antusias. Namun, menurutnya ada bagian cerita adegan yang menggantung. “Pas bagian kematian di akhir bingung sih tiba-tiba selesai, aku kira ceritanya masih berlanjut,” ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut Anis tetap merasa cukup puas dan memberikan nilai sembilan dari sepuluh setelah menyaksikan pertunjukan. “Semoga selanjutnya cerita yang diangkat semakin bagus, sukses untuk Teater Syahid,” pungkasnya, Sabtu (22/6).
Reporter: MSA
Editor: Nabilah Saffanah