Judul Film : Cadillac Records
Sutradara : Darnell Martin
Pemain : Adrien Brody
Jeffrey Wright
Columbus Short
Emmanuelle Chriqui
Cedric the Entertainer
Tammy Blanchard
Byonce
Durasi : 108 Menit
Genre : Drama Biografis Musik
Distribusi : Sony BMG Film
McKinley Morganfield seorang petani berkulit hitam di Messissipi didatangi dua orang dari Perpustakaan Kongres Amerika Serikat, ia diminta untuk menyanyikan sebuah lagu menggunakan gitarnya. Setelah mendengar rekaman suaranya, McKinley Morganfield tak percaya bahwa itu adalah suaranya. Mengetahui ia memeliki bakat dibidang musik, Ia pun memutuskan untuk pergi ke Chicago dan mengadu nasib di sana.
Moddy Waters (Jeffrey Wright). itulah nama barunya, di Chicago ia mulai memainkan musik khasnya di pinggir jalan, dengan nada melodi yang menyayat ia pun berhasil membuat orang-orang yang berlalu-lalang terkagum-kagum. Beberapa tahun kemudian setelah ia berkeluarga ia berjumpa dengan pemain harmonika hebat Little Walters (Columbus Short), ia pun merekrutnya untuk menjadi partner dalam bandnya.
Moddy Waters dan Little Walter akhirnya bermain musik dari bar ke bar, hingga akhirnya mereka bertemu Leonard Chess (Adrien Brody) salah satu pemilik bar. Setelah menyaksikan skill Woody dalam bermain gitar Chess pun mengajak Moddy untuk merekam lagu-lagunya. Rekamannya pun sukses, lagu-lagunya laris di pasaran.
Dengan kesuksesan itu Chess membeli mobil Cadillac, mobil yang pada masa itu termasuk mobil untuk kalangan elit. Dengan mengajak Moddy, Chess pun membuat kehebohan saat bepergian menggunakan Cadillac. Orang-orang kulit putih Amerika merasa terheran-heran melihat negro menunggangi Cadillac.
Dengan membangun studio rekaman yang diberinama Chess Records, Chess menjadikan Moddy dan Litle Walter terkenal dengan genre baru yang mereka bawa yaitu Blues. Mereka pun manggung di mana-mana, hingga akhirnya mereka pun terkenal di dataran Amerika.
Chess Records pun menjadi studio rekaman yang tak tertandingi pada masa itu. Ia berhasil memunculkan musisi-musisi berkelas seperti Howlin Wolf, Willie Dixon, Chuck Berry dan Etta James. Sedikit demi sedikit, Chess berhasil merubah paradigma orang-orang Amerika yang sangat sensitif terhadap orang-orang berkulit hitam.
Apalagi saat Chuk Berry memainkan musiknya yang bergenre Rock and Roll, semua orang menari tanpa memandang kulit. Meski sebelumnya diberi penghalang yang memisahkan kulit putih dan hitam. Namun, Rock and Roll yang dibawakan Chuk Berry menjadikan orang-orang kulit putih dan hitam menghancurkan penghalang, mereka pun menari bersama.
Itulah gambaran film yang dirilis pada 5 Desember 2008. Mengambil latar tahun 1940, film ini menggambarkan dengan jelas bagaimana kondisi Amerika pada tahun itu. Film ini juga menggambarkan bagaimana kehidupan pemain band pada masa itu, wanita, narkoba, minuman keras bak perangko yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan pemain band.
Konflik antar pemain band, perselisihan dengan produser rekaman dan perselingkuhan menjadi bumbu dari perjalanan genre “Blues” hingga menjadi terkenal. Bahkan “Blues” juga menjadi musik yang melahirkan genre-genre baru seperti Rock and Roll Rock and Blues (RnB), Jazz dan Hip-hop. Hingga saat ini, banyak orang mengenal musik “Blues” sebagai “Bapaknya Musik”.
Film yang disutradarai Darnell Martin ini sangat menjunjung tinggi nilai keragaman. Di mana perbedaan ras, warna kulit, dan budaya bukanlah kendala untuk bersama. Salah satunya dengan musik yang menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan.
Film yang diambil dari kisah nyata ini dikemas sama persis dengan kejadian nyatanya, film ini juga telah meraih beberapa penghargaan Award seperti Best Suporting Actor, Best Film, Best Ensemble, dan banyak lagi.
Lihat review-nya disini:
(Sayid Muarief)
Average Rating