“Indonesia adalah negara yang konsisten, konsisten dengan ketidakmajuanya, dulu negara berkembang, sekarang juga masih negara berkembang.” Itulah kalimat pembuka entrepreneur muda Ahmad Zuhri Utama saat memulai presentasinya pada seminar dengan tema Halalkan Usahamu, Sukses Menantimu.
Dalam acara LDK yang bekerja sama dengan Komunitas Prayer tersebut, Zuhri menjelaskan, untuk menjadi maju, sebuah negara harus memiliki minimal dua persen warga negara yang berprofesi sebagai pengusaha. Lebih jauh lagi, ia menuturkan, dalam buku yang ditulis Bapak Ekonomi Dunia, Adam Smith menyatakan, ciri-ciri negara maju yaitu negara yang memiliki banyak pedagang.
Sayangnya, berdasarkan hasil data sebuah lembaga survei, pengusaha di Indonesia masih di bawah satu persen. Oleh karena itu, Zuhri berharap, para calon sarjana memiliki jiwa entrepreneur. “Kan, idealnya sarjana itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bukan menjadi pekerja,” katanya, dalam seminar yang diselenggarakan pada Senin (28/10).
Kendati demikian, Zuhri menambahkan, kenaikan jumlah pengusaha tidak selamanya menjadi anugerah. Bahkan, bisa jadi, hal demikian menjadi musibah, bila banyak pengusaha yang berbisnis dengan cara yang tidak halal.
Halal yang dimaksud, tambahnya, bukan hanya terkait pada aturan main dalam berbisnis, tetapi juga dalam semua aspek kehidupan. “Misalnya, sudahkah makanan yang kita makan halal, baik bahannya, cara mengolahnya, atau mendapatkannya?” imbuhnya. Dengan demikian, untuk menghasilkan bisnis yang halal, pengusaha juga harus memulai dengan cara yang halal.
Seminar yang digelar di aula Student Center ini disambut baik oleh Amalia Puspita Sari, Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Biologi. Ia mengatakan, seminar ini memberinya semangat untuk mulai menjadi pebisnis. “Jadi tahu pengusaha yang baik itu seperti apa,” ujarnya, Senin (28/10).
Senada dengan Amalia, Yusril Hidayatullah yang juga mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi menuturkan, selain memberi banyak ilmu, seminar ini juga dikemas secara menarik. “Pembicaranya yang bikin peserta bingung,” katanya
(Siti Ulfah Nurjanah)
Average Rating