Sirkus, Jembatan Pendidikan Anak Kurang Mampu

Read Time:2 Minute, 44 Second
Sirkus merupakan salah satu kesenian yang lebih dikenal di Eropa dan Amerika. Namun, bukan berarti Indonesia tak mengenal sirkus. Banyak orang yang menggeluti sirkus di negeri ini. Yayasan Hidung Merah (YHM) atau Red NoseFoundation (RNF) salah satunya.

Yayasan yang berada di wilayah pesisir Jakarta Utara tepatnya daerah Kalibaru,Cilincing ini adalah salah satu komunitas penggiat sirkus Indonesia. Didirikan pada Februari 2008 oleh seorang laki-laki berkebangsaan Amerika, Dan Roberts. Tak hanya di Cilincing, kiniYHM juga memiliki cabang di Bintaro Lama, Jakarta Selatan.

Wawan Kurniawan salah satu pengajar YHM mengatakan, awal berdirinya YHM ini karena ketertarikan anak-anak Cilincing pada sirkus. Mula-mula, para ibu yang tergabung di Yayasan Tanaman mengadakan acara dan mengundang pertunjukan sirkus, kemudian karena tertarik anak-anak mereka punminta diajarkan. Setelah beberapa kali latihan akhirnya terbentuklah yayasan ini,” jelas Wawan, Senin (21/7).

Wawan menambahkan, kebanyakan siswa YHM  hidup di dua lingkungan kumuh Jakarta. Cilincing merupakan sebuah desa nelayan di pantai utara Jakarta. Lingkungan di sekitar pantai utara ini banyak dipenuhi tumpukan kulit kerang yang tercecer di sepanjang jalan. Banyak lalat beterbangan di mana-mana akibat tumpukan kulit kerang. Sedangkan  Bintaro Lama sendiri  merupakan kampung pengumpul botol minuman di selatan Jakarta.

Sebagian besar dari siswa YHM pun putus sekolah. Oleh karena itu, YHM memberikan beasiswa pendidikan supaya mereka kembali mendapatkan apa yang dibutuhkan. “Kalau sudah belajar setahun di YHM, biasanya anak-anak mendapatkan beasiswa di sekolah-sekolah sekitar sini,” kata pria asal Cilincing itu.

Saat ini YHM terbagi menjadi lima tingkatan kelas, mulai dari kelas TK, kelas 4, hingga kelas 1. Usia anak didik YHM berkisar dari 4 hingga 17 tahun. Mereka semua melakukan latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Latihan yang dilakukan setiap hari Selasa, Kamisdan Jumat ini dimulai pada pukul 10 pagi. “Mereka belajar berbagai teknik sirkus seperti, juggling, naik egrang, menjaga keseimbangan di atas bola besar, dan gerakan akrobatik lain yang biasa dilakukan pemain sirkus professional,” paparnya.

Beragam teknik tersebut mereka pelajari menurut tingkatan kelas. Kelas satu adalah tingkatan kelas paling tinggi di YHM. mereka sudah menguasai semua teknik  yang diajarkan YHM. Sedangkan kelas TK belajar teknik-teknik dasar seperti akrobat memakai piring plastik dan membuat bunga kayu dari tongkat.

Kemampuan bermain sirkus pada usia dinimembuat mereka bisa mengisi berbagai acara di beberapa televisi nasional. Bahkan pada tahun 2013 lalu, Wawan Kurniawan, yang juga merupakan siswa pertama dan tertua di YHM, bersaing pada kompetisi Wheel 2013 di Chicago, Amerika. “Tahun lalu, saya menjadi murid pertama yang mengikuti lomba di Chicago, Amerika dan mendapat nilai terbaik,” ucap pria tersebut sambil tersenyum.

Selain belajar sirkus, yayasan yang sudah berdiri sejak tahun 2008 ini juga mengajarkan bahasa Inggris pada siswa-siswanya. Algo Fiki, salah satu siswa YHM kelas 2 ini merasa senang bisa belajar sirkus sekaligus bahasa Inggris di YHM. Selain biayanya yang murah, ia juga mendapatkan banyak pengalaman. “Cuma bayar sepuluh ribu untuk pendaftaran, setelah itu gratis,” tambah siswa yang sudah ikut bergabung di YHM sejak tiga tahun lalu itu.  

Tak hanya Algo yang senang dengan adanya YHM di wilayah Kalibaru, Cilincing, Wawan pun merasa YHM telah membuat banyak perubahan untuk lingkungan di sekitarnya. Anak-anak yang awalnya putus sekolah, kini bisa kembali mendapatkan pendidikan seperti semula. “Harapannya sih, supaya anak-anak bisa mengasah kreatifitas mereka di dunia yang mereka tekuni sekarang serta bisa kembali bersekolah,” pungkas Wawan.
LN

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Syarat dan Ketentuan Lomba Selfie & Esai
Next post Cerminan Manusia Indonesia