Mahasiswa Tuntut Perdamaian Rohingya

Read Time:1 Minute, 41 Second



Dalam rangka memperingati kejadian tragis di Myanmar, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan aksi damai di depan Duta Besar (dubes) Myanmar, Rabu (6/9). Aksi damai tersebut di dukung oleh Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada dalam menjalani aksi solidaritas. Bahkan dari Universitas Trisna Dupayana juga ikut serta menyuarakan kemanusiaan atas kekejaman dan pembantaian di Myanmar.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti kembara insani ibnu batutah (Ranita), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-U) UIN juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri khususnya UIN Jakarta untuk mengumpulkan dana yang sebesar-besarnya. Dari sanalah mereka membantu menyalurkan dana tersebut kepada Sosial Trust Fund (STF).
Tak hanya itu, Pengurus Penelitian Dan Pengembangan (Litbang) Ranita Ahmad Wildanah Ahyar menuntut untuk mendorong donasi di setiap oraganisasi yang ada di UIN Jakarta tetap terus berlanjut. Agar memiliki bentuk kepedulian dan kesadaran. Sehingga kampus yang lain turut membantu mengumpulkan donasi dana terhadap Myanmar. ”Alhamdulillah anggaran dana pada saat ini telah terkumpul 27 juta rupiah,” ujarnya, Senin (18/9).
Menurut Wildanah, bagi setiap mahasiswa yang ikut berperan dalam membantu menanggapi kasus kemanusiaan di Myanmar, harus berempati dalam menjalani sikap yang bisa menuntaskan permasalahan.
Bahkan, peran mahasiswa UIN Jakarta mengajukan permintaan secara lisan kepada pemerintah Dubes Myanmar untuk menghentikan aksi kekejaman di Myanmar. Ketua Umum LDK Syahid Mus’ab Izzubin berinisiatif untuk melakukan pencabutan nobel. “Kita bisa mengisi lewat petisi dalam pencabutan nobel perdamaian,” ujarnya, Senin (19/9).

Sementara itu, Ketua DEMA-U UIN jakarta Riyan Hidayat menambahkan, setiap mahasiswa harus menyuarakan dan bergabung dalam suatu perdamaian dan kemanusiaan terhadap konfik rohingya. Mahasiswa menuntut untuk mendorong donasi di pelbagai lembaga kemanusiaan dan organisasi-organisasi yang lain. ”Kami segenap mahasiswa turut serta dalam menanggapi menyuarakan pesan perdamaian,” ujarnya, lewat whatsapp Selasa (19/9).
Direktorat umum Mulitlateral Koperasi Affair Kemenlu Salman Al Farisi mengatakan, banyak sekali yang dilakukan mahasiswa untuk menyumbangkan pemikiran dalam menyelesaikan persoalan itu. Membentuk program strategis merupakan cara yang bisa menuntaskan kemiskinan di daerah yang paling miskin. “Kemiskinan merupakan salah satu sumber dari konflik,” ungkapnya, Selasa (19/9).

MS

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kekuasaan dan Kekeliruan Dalam Sejarah
Next post Budaya plagiarisme Coreng Wajah Pendidikan