MP Menolak Pindah

MP Menolak Pindah

Read Time:3 Minute, 0 Second

MP Menolak Pindah   
Keputusan sepihak Dekan FITK memaksa MP untuk pindah ke Gedung PPG. Berbagai penolakan telah dilakukan. Nahas, permohonan mereka tetap tak diindahkan.

Sejak 1 Maret lalu, empat jurusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dipindahkan ke Gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berlokasi di Sawangan, Bojongsari, Depok. Jurusan yang dipindahkan ialah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Manajemen Pendidikan (MP). Migrasi empat jurusan tersebut atas kebijakan Dekan FITK Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Periode Ahmad Thib Raya.

Tak setuju atas kebijakan itu, Mahasiswa MP menolak pindah dari kampus satu UIN Syarif Hidayatullah—yang berlokasi di Ciputat—ke Gedung PPG Sawangan, Depok. Upaya demi upaya mereka lakukan. Aksi penolakan dan pengumpulan petisi Mahasiswa MP pun dilancarkan pada Jumat (1/3). Nahas, aksi tersebut tak mendapat respon dari pihak Dekanat FITK.

Tak menyerah, segerombolan massa aksi pun melanjutkan langkahnya ke depan Gedung Rektorat UIN Jakarta pada Senin (4/3). Namun, kabar baik akan pengembalian MP ke kampus satu belum juga terdengar. Hal demikian membuat seluruh elemen Mahasiswa MP mengajukan surat terbuka untuk Dekan FITK.

Surat yang dilayangkan itu berisi pemberontakan Mahasiswa MP lantaran tidak ada kejelasan terkait alasan perpindahan MP ke Gedung PPG. “Kami belum mendapatkan kejelasan mengapa harus MP yang dipindahkan. Padahal MP tak berkaitan dengan Program PPG,” ujar Ketua Aliansi Penolakan Ahmad Fahri, Jumat (1/3).

Ditemui Reporter Institut di Lobi Timur FITK, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan MP Irfan Anshori mengatakan,  MP berbeda dengan jurusan-jurusan lain  di FITK—yang memang lebih fokus menjadi seorang guru. MP tampak sama sekali berbeda, mereka membutuhkan organisasi serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bisa mewadahi proses belajarnya. “Jurusan MP berfokus untuk menjadi seorang manajer, pengelola dan itu semua membutuhkan pengalaman organisasi,” jelasnya usai aksi pengumpulan petisi, Jumat (1/3).

Jika Mahasiswa MP menginginkan pengalaman organisasi kampus, Irfan mengakui, finansial anak MP masih belum memadai. Sebagai Ketua HMJ, ia mengetahui lebih jauh latar belakang ekonomi para Mahasiswa MP. “Mayoritas Mahasiswa MP berasal dari golongan menengah kebawah. Berat jika harus buang ongkos untuk bolak-balik kampus satu,” lirihnya.

Senada dengan hal itu, Kepala Jurusan (Kajur) MP Hasyim Asy’ari mengungkapkan, tidak ada persetujuan antara Dekan FITK dengan pihak Kajur terkait pemindahan MP ke Gedung PPG. Keputusan tersebut diambil secara sepihak, tidak ada pembahasan dengan pihak jurusan. “Tidak pernah dikaji bersama, musyawarah juga tidak jelas. Tiba-tiba muncul surat bahwa MP akan dipindah,” ungkap Hasyim saat ditemui di Ruang Lantai 5 FITK, Jumat (1/3).

Demi mengatasi permasalahan tersebut, Hasyim membuat surat pernyataan yang ditujukan pada Dekan FITK, surat itu berisi usulan-usulan dari Kajur MP. Seharusnya jurusan yang berkaitan dengan PPG seperti Jurusan PAI, PBA lebih layak untuk dipindahkan dibandingkan MP. Selain itu, MP juga mengusulkan relokasi Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika untuk menggantikan relokasi pada Jurusan MP. Hasyim memandang, kemungkinan ke depan kedua jurusan tersebut dapat terlibat aktif dalam penyelenggaran PPG.

Lebih lanjut, menurut pengakuan Hasyim, usulan solusi yang sudah dibuat olehnya tidak digubris sama sekali oleh Dekan FITK Periode Ahmad Thib Raya. Saat ditemui Reporter Institut, Thib Raya mengatakan, tidak ada yang harus diklarifikasi dari pemindahan MP. “Tidak ada penolakan, MP harus pindah,” ungkapnya dengan langkah tergesa,  Jumat (8/3).

Memandang permasalahan itu, Rektor baru UIN Jakarta Amany Burhanuddin Umar Lubis angkat bicara. Menurutnya, dimanapun mahasiswa diutus untuk belajar, mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan baik dengan situasi yang ada. Ia juga menambahkan, semua prosedur pemindahan sudah dilakukan. “Ada yang tidak setuju itu biasa, kita lihat bagaimana kedepannya dengan baik saja,” tutur Amany saat ditemui di Gedung Rektorat, Kamis (14/3).
Nurul Dwiana & Sefi Rafiani

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Serangan Senyap Israel, Tujuh Warga Gaza Tewas di Tapal Batas Previous post Serangan Senyap Israel, Tujuh Warga Gaza Tewas di Tapal Batas
Awas UKT Naik Next post Awas UKT Naik