Judul film: Penyalin Cahaya
Tahun Rilis: 2021
Genre: Drama, Kekerasan
Durasi: 130 Menit
Sutradara: Wregas Bhanuteja
Skor: 6.8/10 (IMDb)
Film Penyalin Cahaya merupakan film yang diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures pada masa pandemi Covid-19 lalu. Film diawali dengan munculnya tokoh utama Suryani—Shenina Cinnamon dengan nama panggilan Sur, yang merupakan anggota baru dari organisasi Teater Mentari di kampusnya.
Permasalahan berawal dari pesta perayaan pertunjukan teaternya yang dilakukan oleh anggota teater pada malam hari. Sur pun menghadiri acara tersebut karena dirinya termasuk orang yang berkontribusi dalam pembuatan situs web teater.
Pesta berjalan dengan meriah, di pertengahan acara diadakan permainan Medusa, yang mana bila mata Medusa ini ke arah seseorang, orang itu harus meminum alkohol. Dari permainan tersebut membuat Sur terpaksa meminum alkohol hingga tak sadarkan diri.
Setelah Sur tersadar, ia bergegas menuju kampus karena memiliki jadwal penilaian beasiswa. Pada proses penilaian, dirinya merasa bingung karena pihak kampus menunjukan foto saat dirinya mabuk semalam.
Akibat kejadian tersebut, beasiswa yang ia peroleh kemungkinan akan ditahan atau gagal. Merasa ada kejanggalan dan ketidakadilan, Sur pun bergegas mencari bukti kebenaran agar ia mendapatkan kembali haknya, sebab dalam kasus ini ia adalah korban.
Kabar Sur gagal mendapatkan beasiswa dan tersebarnya foto mabuk anaknya, membuat Sur diusir oleh sang ayah. Mendapat perlakuan tersebut, Sur pun bertekad mencari bukti dengan segala cara termasuk hal ilegal seperti mencuri data pribadi anak teater melalui fotokopi kampus.
Setelah mendapatkan fakta, ternyata dalang dari kejadian ini adalah Rama si penulis naskah teater. Singkat cerita, Rama Memutar balikkan fakta dan ingin membawa kasusnya ke pengadilan dengan tuduhan pencemaran nama baik. Sayangnya pihak kampus dan orang tua Sur seakan tidak ingin memperkeruh masalah dan menyuruh Sur untuk mengklarifikasi dan menyatakan bahwa dirinya bersalah.
Tak disangka Farah dan Tariq—teman teater sekaligus korban pelecehan Rama Pun tiba-tiba datang membantu Sur. Akan tetapi setelah semua bukti terkumpul, Rama datang dan membakar semua bukti tersebut di hadapan mereka.
Merasa semua sia-sia, Sur dan Farah akhirnya memfotokopi bukti yang tersisa dan menyebarkannya ke kampus. Pada akhirnya korban lain dari Rama pun berdatangan dan menghampiri keberadaan Sur dan Farah.
Dalam film ini memperlihatkan bahwa uang dapat membungkam kebenaran. Walaupun kemenangan ada di Rama, pemeran utama Sur, Farah dan Tariq tetap menyuarakan kebenaran dengan menulis kisah mereka untuk disebarluaskan, sehingga semua orang tahu keburukan Rama.
Secara keseluruhan film ini mengajarkan penonton untuk berani menyuarakan dan mempertahankan hak dan kebenaran. Film ini menyajikan kisah yang epik tidak bertele-tele dan alur ceritanya mampu membuat penonton terbawa dalam suasana film tersebut. Namun, masih terdapat beberapa adegan yang menggantung tanpa kejelasan dalam film ini.
Film ini mengandung sejumlah adegan kekerasan, karena itu Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Penyalin Cahaya termasuk film yang menginspirasi para perempuan agar berani menyuarakan kebenaran, jika mengalami kekerasan seksual. Sehingga, isu kekerasan seksual ini tidak dipandang sebelah mata serta tidak menormalisasikannya.
Film Penyalin Cahaya memenangkan penghargaan tertinggi malam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Tak hanya itu, film ini telah memecahkan rekor sebagai film peraih citra terbanyak sepanjang sejarah sinema Indonesia, dengan membawa dua belas piala.
Kategori penghargaannya meliputi Penata Busana Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Lagu Tema Terbaik. Lalu, Penata Suara Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pemeran Pria Terbaik, Sutradara Terbaik, Film Cerita Panjang Terbaik.
Penulis: NS
Editor: Muhammad Naufal Waliyyuddin