Read Time:2 Minute, 6 Second
Judul : Semantik, Pengantar Memahami Makna Bahasa
Penulis : Makyun Subuki
Penerbit : Transpustaka
Tahun tertib : 2011
Tebal Buku : 256 halaman
ISBN : 978-979-3907-12-3
Sebagai salah satu cabang ilmu linguistik, semantik menjadi kajian penting untuk dipahami, khususnya bagi mereka yang bergelut di dunia bahasa. Semantik sendiri merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang makna. Karenanya, kajian semantik tidak hanya untuk kepentingan bidang linguistik saja, tetapi juga bidang lain, misalnya keagamaan atau kesastraan.
Selain itu, semantik tidak hanya bersinggungan langsung dengan dunia bahasa, melainkan juga dengan disiplin ilmu lainnya, seperti filsafat dan semiotika. Dalam filsafat bahasa, semantik seringkali dijadikan sebagai pokok bahasan. Sedangkan, semantik dan semiotika memiliki objek kajian yang sama, yaitu makna.
Lebih jauh lagi, makna dalam semantik hanya terbatas pada kajian pada kalimat dan komponen-komponen pembentuknya saja. Dengan kata lain, makna yang dikaji semantik tidak terikat pada konteks kalimat. Gagasan demikianlah yang menjadi titik pembeda antara semantik dan pragmatik.
Pragmatik juga merupakan salah cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang makna. Hanya saja, bedanya dengan semantik, makna yang dikaji pragmatik terikat konteks. Namun, satu teori mengatakan, semantik dan pragmatik merupakan disiplin ilmu yang saling melengkapi.
Kaitan antara semantik dan pragmatik atau semantik dan semiotika tersebut menjadi salah satu bahasan dalam buku Semantik yang ditulis oleh Makyun Subuki. Dalam buku itu, Makyun membagi pembahasan ke dalam dua bagian besar, bagian pengantar dan bagian deskripsi.
Di bagian pengantar dipaparkan tentang hal-hal dasar yang berkaitan dengan semantik. Pada bagian ini, dipaparkan secara singkat makna dan sejarah semantik, ragam kajian semantik dan kaitan semantik dengan disiplin ilmu lainnya. Sedangkan pada bagian kedua, Makyun mengajak pembaca untuk memasuki lebih dalam dunia semantik.
Buku yang terbit tahun 2011 ini dijelaskan dengan sistematis dan menggunakan bahasa yang mengalir. Selain itu, buku pertama Makyun Subuki ini juga bersumber dari referensi yang memuat teori–teori mutakhir tentang semantik, seperti An Introduction to English Semantics and Pragmatics, Semantics Leksikal, dan Introduction Semantics.
Meski demikian, seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, buku ini pun masih memiliki kekurangan. Misalnya, kurangnya ketelitian dalam penulisan. Sehingga, sering kali terdapat kata yang terulang. Di samping itu, terkadang terdapat istilah asing yang tidak dijelaskan. (Siti Ulfah Nurjanah)
Average Rating