Baca Tulis Mahasiswa Menurun, FAH Adakan Pelatihan Menulis

Read Time:1 Minute, 33 Second

“Kurangnya minat membaca, menulis dan mengkaji buku di kalangan mahasiswa saat ini berdampak kepada banyaknya makalah yang dibuat dengan tindak plagiat. Tulisan-tulisan yang dibuat mahasiswa pun hanya disimpan tanpa bisa diterbitkan,” ujar Agus Nawawi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Selasa (8/10).

Menurutnya, hal itu juga  yang mendasari FAH mengadakan pelatihan menulis dan bedah novel “Ospek Jilid 2” dengan tema “Be a writer, Be a creativeprenuer” yang diadakan di Aula Bustami Abdul Gani, lantai 4 FAH.

Selain memperingati hari Buku Nasional, Agus mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas menulis dan membaca di kalangan mahasiswa yang dinilainya sudah mulai menurun.

Deni Gunawan pembicara dan penulis buku “Ospek Jilid 2” menjelaskan, untuk menanggulangi kebingungan dalam menulis, salah satu caranya dengan menulis lima belas menit sebelum tidur, karena di saat itu otak merekam apa yang dilakukan sebelum tidur.

Ia memberitahukan mengapa novel tersebut berjudul “Ospek Jilid 2”, karena hal tersebut bagian strategi dalam menulis. Dirinya menilai 99% pembaca akan membaca buku jilid kedua terlebih dahulu. Selain novel tersebut bercerita mengenai dirinya yang pernah tinggal di Kota Bandung dan Jakarta, novel ini juga menceritakan dirinya yang pernah menjalani ospek dua kali. “Ospek di Telkom merupakan yang pertama, sementara yang kedua di UIN Jakarta,” tuturnya (8/10).

Jumlah peserta yang datang pun di luar perkiraan. “Kami menargetkan peserta yang mendaftar hanya 150 orang, tapi yang datang mencapai 200 orang,” ujar Agus. Peserta yang datang bukan hanya berasal dari UIN Jakarta, tetapi universitas lain seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) serta Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).

Salah satu peserta, Irfan Nurchoir, mahasiswa semester 3 Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH mengatakan, acara tersebut merupakan wadah baginya untuk mengembangkan bakat menulis. Setelah mengikuti rangkaian acara ia merasa mempunyai semangat yang lebih untuk menulis. Mengenai masalah dalam menulis, ia akan berusaha menerapkan apa yang telah  dikatakan Deni Gunawan. (ADI NUGROHO)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Budayakan Menulis melalui Pelatihan Jurnalistik
Next post Potret Suku Tengger