Read Time:3 Minute, 8 Second
Dependensi media massa perlu dipertanyakan menimbang terdapat berbagai media massa yang dimiliki oleh tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam proses Pemilu 2014. Tak dapat dipungkiri, hal itu memengaruhi pembentukan opini publik.
Hal tersebut disampaikan oleh wartawan senior Kompas, Ninok Leksono pada Seminar Nasional bertajuk Peran Media Massa dalam Pendidikan Politik di Auditorium Gedung 1 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Kamis (17/10).
“Baik atau buruk pandangan masyarakat terhadap berbagai tokoh yang maju dalam pemilu tersebut salah satunya bergantung pada bagaimana media mampu membentuk opini dalam masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y. Thohari mengatakan, pers harus menjadi sarana untuk memberikan pendidikan politik yang benar bagi masyarakat. Oleh karena itu , pemberitaan pers politik tidak boleh diisi dengan pemberitaan sensasional yang hanya mengejar rating pemirsa. Pers harus menghadirkan analisa politik yang membuat masyarakat mampu membedakan mana perilaku politik yang benar dan salah.
Apalagi, menjelang pemilu 2014, media massa kerap menonjolkan sisi negatif yang membuat kondisi negara sepertinya carut marut. “Hal seperti ini menimbulkan dampak pesimisme di masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Bambang Wibawarta, media tidak hanya menginformasikan dan juga menghibur, namun juga memengaruhi alam sadar dan pikiran karena tiap media memilik perspektif kebenarannya masing-masing. Alhasil, pikiran masyarakat pun tergiring oleh ungkapan-ungkapan media tersebut.
“Banyak masyarakat yang menganggap bahwa media itu benar. Hanya segelintir orang saja yang mengkritik isi dari media di Indonesia,” papar mantan Dekan FIB ini, Kamis (17/10).
Oleh karena itu, ia menyarankan agar media selalu menjaga netralitas, berimbang dalam pemberitaan karena media merupakan sumber utama yang diperoleh masyarakat. Apalagi, ketika atmosfer kampanye untuk pemilihan 2014 semakin terasa dan media semakin gencar mempromosikan wakil rakyat kepada masyarakat. “Pemilu 2014 bukan hanya untuk pucuk kepemimpinan, tetapi juga untuk kesejahteraan rakyat,” paparnya di akhir acara.
Salah satu peserta Seminar Nasional tersebut, Ida Ayu Laksmi Fitria mengatakan, seminar tersebut sangat berguna bagi masyarakat. “Kan mahasiswa sebagai agent of change. Jangan sampai kita menelan bulat-bulat apa yang diberitakan media,” papar mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI, Kamis (17/10). (Gita Juniarti)
Average Rating