Upaya Capai Demokrasi

Upaya Capai Demokrasi

Read Time:2 Minute, 44 Second


Upaya Capai Demokrasi

Judul: Jalan Demokrasi
Penulis: Muhammad Najib
Penerbit: Republika
Isi: xxxiv + 330 halaman
Terbit: Februari 2019

Sistem demokrasi memuat sistem praktik kebebasan politik dan setara. Sejatinya, sistem demokrasi inilah yang terus digaungkan oleh masyarakat.

Sepanjang perjalanan sejarah perpolitikan di dunia, sistem demokrasi yang diterapkan diberbagai negara terbukti menjadi salah satu sistem perpolitikan terbaik. Sistem demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Meskipun secara teoritis sistem demokrasi ini bersifat universal, akan tetapi dalam implementasinya sistem ini tidak dapat dipisahkan dari historis perjalanan suatu bangsa, nilainilai budaya  masyarakat, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakatnya.

Sistem demokrasi yang diterapkan oleh beberapa negara seperti Indonesia, Turki, dan Mesir turut dibahas secara rinci dalam buku bertajuk Jalan Demokrasi karya Muhammad Najib. Dalam sejarah, dikisahkan bagaimana proses penerapan sistem demokrasi dalam suatu negara. Di Indonesia misalnya, Sejak masa reformasi (1998), masyarakat Indonesia telah berjuang untuk menggaungkan sistem demokrasi. Namun, usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil. Lantas, seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai mewujudkan arti reformasi yang sebenarnya, seriring dengan adanya Pemilihan umum di Indonesia  sebagai wujud dari sistem demokrasi.

Beralih ke sejarah Turki dalam penerapan sistem demokrasi, Turki telah menorehkan tinta emas dalam sejarah islam yaitu dengan peranannya sebagai pembawa panjipanji terakhir dalam perjuangan umat Islam di seluruh dunia. Setelah berakhirnya khilafah Islam di Turki, maka dimulailah sistem negara republik di Turki oleh Mustafa Kemal Attaturk pada 1923 M. Kemal kemudian melakukan reformasi besar besaran, namun yang terjadi justru sekulerisasi pemerintahan Turki.

Tak henti upaya Turki tuk mengembangkan sistem demokrasi, Turki pun mulai melakukan gerakan  Civil Society, lambat laun gerakan ini terlihat peranannya dan sangat menonjol dalam perkembangan demokrasi di Turki yang didorong oleh spirit Islam, baik dalam bentuk partai politik maupun nonpartai. Said An Nursi sebagai sosok pemimpin tarekat Naqshabandiyah khalidi terus menentang sikapsikap pemerintahan sekulerisasi Kemal Attaturk, beliau terus membangun jaringan tarekatnya dan mendorong para pengikutnya untuk mengambil peran politik dalam rangka menegakan ajaran Islam.

Tak hanya negara Turki, Mesir pun turut mewujudkan sistem demokrasi agar terealisasi. Usai perang dunia I, rakyat Mesir semakin gencar menuntut kemerdekaan dari Inggris. Inggris pun pada akhirnya menyerah dan menyatakan kemerdekaan Mesir. Usai merdeka, Mesir mendirikan sistem pemerintahan baru berupa monarki konstitusional. Seiring berjalannya pemerintahan monarki konstitusional, Rasyid Ridha justru menggagas dihidupkannya kembali lembaga khilafah, namun gagasannya tersebut tak mendapatkan sambutan dari kalangan masyarakat Mesir.

Tak berselang lama, Mesir justru beralih dalam menjalankan sistem pemerintahan. Lantas diganti dengan berdirinya republik Mesir. Gamal Abdul Nasserlah yang turut andil dalam memimpin kudeta terhadap kerajaan mesir yang dipimpin oleh Raja Faruq yang dinilai korup dan mengalami kemunduran. Seiring berjalannya pemerintahan republik Mesir yang baru didirikan, justru gagal dalam melakukan transisi demokrasi. Pasang surut demokrasi yang terjadi di Mesir sejak Raja Faruq hingga Presiden Mursi yang dinilai mencemaskan berbagai negara terkait perkembangan demokrasi di negara itu, menjadi catatan penting dalam sejarah  pemerintahan demokrasi di Mesir.

Buku bertajuk Jalan Demokrasi karya Muhammad Najib ini menarik untuk dibaca karena menyajikan sejarah, perjuangan, dan pergolakan tiga negara yaitu Indonesia, Mesir, dan Turki dalam mewujudkan sistem demokrasi. Usaha menerapkan demokrasi bersaing dengan negara tetangga, dan bersamaan menghadapi tantangan di dalam negeri. Buku ini telah memberikan banyak pembelajaran, karena di dalamnya telah membedah secara rinci berbagai persoalan yang menggerus demokrasi di negeri ini, sekaligus menjadi kompas dalam menapaki demokrasi di masa yang akan datang.

Amrullah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post VIDEO: Potret Perempuan dalam Balutan Kebaya
Omnibus Law: Ketika Sisi Kiri Memberi Solusi Next post Omnibus Law: Ketika Sisi Kiri Memberi Solusi