Ragam Perspektif Islam Indonesia

Read Time:2 Minute, 42 Second



Judul: Islam di Mata Orang Jepang

Penulis: Hisanori Kato
Penerbit: PT. Kompas Media Nusantara
Isi: 176 Halaman
Terbit: April 2014
ISBN: 978-979- 709-798-1
“Agama dalam kehidupan di Indonesia memainkan peranan yang penting. Ini bukanlah kebingungan, melainkan satu kejutan baru bagi saya, karena berbeda dengan di Jepang tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Di sekolah umum di Jepang, kata “agama” dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Yang bisa saya katakan adalah sangat tidak mungkin agama menjadi topik pembicaraan, kecuali dalam pelajaran sejarah. Akan tetapi, dalam pendidikan di Indonesia, agama justru ditempatkan dalam posisi yang penting.” (Islam di Mata Orang Jepang hal.4)
Petikan paragraf dalam buku berjudul Islam di Mata Orang Jepang di atas merupakan pandangan seorang sosiolog Jepang yang meneliti seluk-beluk Islam di Indonesia dalam kurun waktu 1991-2001. Melalui hasil wawancara dan analisisnya dengan beberapa tokoh Islam dari berbagai mazhab dan aliran, ia mengungkap persamaan dan perbedaan persepsi ajaran Islam, baik Islam moderat, fundamental, maupun Islam liberal.
Melalui percakapannya dengan seorang pakar hukum, Bismar Siregar, Kato menulis arti “memaafkan” dalam pandangan Islam berarti mengubah emosi negatif menjadi emosi positif. Bagi manusia, kebencian adalah perasaan yang alami, namun manusia tidak bisa sepenuhnya dipengaruhi oleh kebencian.
Ketertarikan Kato pada Islam bermula dari sebuah pertanyaan, “kenapa para guru Islam tidak makan dan minum di setiap waktu istirahat? Pertanyaan selanjutnya yang memenuhi benak Kato adalah kenapa mereka berpuasa, satu hari sembahyang lima kali, tidak mengkonsumsi daging babi, dan minuman beralkohol.
Beberapa pertanyaan itulah yang membuat Kato tertarik untuk mengetahui Islam lebih dalam. Pada tahun 1991, laki-laki asal Jepang itu akhirnya pindah ke Jakarta. Lalu, ia mengajar di sebuah sekolah internasional dan bertemu beberapa pengajar beragama Islam.
Dalam bukunya, Kato menuliskan persamaan dan perbedaan Islam di Indonesia dari berbagai persepsi. Mulai dari ajaran Islam menurut tokoh Islam moderat, Islam liberal, Front Pembela Islam (FPI), hingga Islam fundamental.
Salah satunya ungkapan tokoh Islam moderat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tentang keluwesan dan toleransi tanpa mengenal latar belakang agama. Gus Dur juga menjelaskan bahwa Islam moderat tidak pernah menjadikan syariat sebagai dasar negara, melainkan hanya sebagai salah satu penopang.
Berbeda dengan Islam moderat, Islam fundamental melalui Abu Bakar Ba’asyir mengajarkan pemeluknya untuk mengikuti ajaran Islam yang konservatif. Artinya, semua pemeluknya harus mengikuti ajaran yang sesuai dengan Islam terdahulu tanpa kompromi dan toleransi terhadap agama lain.
Di sisi lain, seorang aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Eka Jaya menilai pemahaman umat Islam Indonesia saat ini terhadap esensi ajaran Islam semakin dangkal. Kedangkalan ini terjadi, karena masyarakat Indonesia lebih percaya terhadap sesuatu yang bersifat rasional.
Sedangkan menurut tokoh Islam liberal, Ulil Abshar Abdalla, Islam merupakan urusan hati setiap pemeluknya. Karenanya, Islam tidak bisa dijadikan alat berpolitik. Islam liberal juga menentang pembentukan negara Islam dan pemberlakuan hukum Islam.
Buku Islam di Mata Orang Jepangmerupakan sumber pengetahuan tentang Islam di Indonesia yang memiliki beberapa mazhab dan aliran. Buku ini juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, sehingga pembaca tak harus mengernyitkan dahi untuk mencerna maksud tulisan. Tak hanya disajikan lewat pemaparan para tokoh Islam, Kato juga menyuguhi pembaca dengan foto-foto tokoh yang memberikan persepsinya.
Meskipun memberikan pengetahuan tentang Islam di Indonesia, judul buku ini tidak sesuai dengan isi bahasannya. Jika melihat judul, kita sebagai pembaca akan berpikir buku ini berisi pandangan orang Jepang mengenai Islam, bukan pandangan tokoh-tokoh Islam Indonesia.

AN

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Tarik Ulur Sengketa Lahan UIN
Next post Musik Nyentrik Ala Endah Laras