Situs Misterius

Read Time:4 Minute, 57 Second

Judul               : WikiLeaks situs paling berbaya di dunia
Penulis             : Haris Priyatna
Tebal halaman : 240 Halaman
Terbit               : Maret 2011

Pada dasarnya, semua orang berhak mendapatkan informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, dan mengolah informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Atas dasar pemikiran ini, maka informasi hukum harus diposisikan sebagai informasi publik. Begitupun dengan pemerintah yang wajib menunjukan sikap keterbukaannya terhadap masyarakat.

Pemikiran itu juga yang mendasari Julian Paul Assange untuk mendirikan WikiLeaks, sebuah situs yang memberikan bocoran dokumen rahasia dari berbagai negara kepada publik. Salah satunya dokumen rahasia yang berisi sebuah keputusan dari Pengadilan Islam Somalia untuk mengeksekusi para pejabat pemerintah yang dibeberkan WikiLeaks pertama kali pada Desember 2006.

Selain itu, dalam aksinya yang lain situs WikiLeaks juga mengungkap 251.287 dokumen kawat diplomat AS. Dokumen ini merupakan pertukaran pesan teks rahasia antara departemen luar negeri AS dengan perwakilannya di luar negeri. Dokumen ini diambil dari 274 kedutaan besar AS di berbagai belahan dunia. Dengan terbitnya dokumen ini, Julian mengungkapkan bahwa ada kontradiksi antara penampilan AS di depan umum dan di belakang layar.

Meski bertujuan untuk memenuhi hak informasi dan membongkar kecurangan dunia intelijen, tidak semua orang setuju dengan Julian sebagai pemilik Wikileaks. Di Inggris misalnya, mereka menyayangkan beredarnya dokumen yang dianggap akan membahayakan tentara Inggris di Afganistan. Namun dengan tegasnya Julian berkata bahwa dokumen yang ia publikasikan tidak menempatkan orang tak bersalah dalam bahaya.

Sejak saat itu, pada 28 November 2010, situs WikiLeaks mulai mempublikasikan 251.287 kawat diplomatik AS yang berisi komunikasi rahasia sejak 28 Desember 1966 sampai 28 Februari 2010. Publikasi bocoran WikiLeaks ini mendapat dukungan dari lima media besar dunia, yaitu The New York Times, The Guardian, Le Monde, Der Spiegel, dan El Pais.

Ada bocoran kawat yang paling mengejutkan mengenai Raja Saudi ingin militer AS menyerang Iran. Menurut duta besar AS di Arab Saudi, pada 2008, Raja Abdullah berkali-kali mendesak AS agar menyerang Iran. Raja juga meminta serangan militer terhadap program nuklir Iran yang tengah berkembang.

Kebocoran kawat diplomatik rahasia AS ini tidak terlepas dari buruknya kinerja lembaga intelijen AS. Sejak kegagalannya mencegah penyerangan teroris 11 September 2001, AS mulai memperbaiki kinerja lembaga intelijennya, salah satunya dengan cara perlindungan terhadap sistem keamanan jaringan elektroniknya. Tetapi sistem baru itu justru mempunyai kelemahan yang fatal, institusi intelijen menjadi gemuk secara personel, anggaran, ataupun struktur lembaga. Dengan demikian, maka akan sulit untuk mengatur arus informasi yang mengalir begitu cepat.

Situs WikiLeaks juga memiliki 3059 kawat diplomatik AS yang terkait dengan Indonesia. Dokumen aman alias tidak rahasia jumlahnya ada 1510 buah, kategori ‘confidential’ 1451 buah, dan sisanya kategori ‘secret’ berjumlah 98 buah. Ada 10 bidang yang dibocorkan WikiLeaks dari Jakarta, namun 10 bidang ini ditandai dengan kode khusus yang hanya dipahami oleh diplomat AS.

Atas aksinya, duniapun bersaksi atas kiprah WikiLeaks, mereka yang dipermalukan tentu murka, namun mereka yang berpihak pada kebenaran, tetap memberikan dukungan kepada WikiLeaks dan Julian Assange, sehingga kalaupun Julian Assange mati dan WikiLeaks dibungkam, maka pluit akan terus dibunyikan.

Pada dasarnya, WikiLeaks adalah situs pembocor rahasia, tempat dimana orang bisa mempublikasikan rahasia-rahasia penting yang perlu diketahui publik secara anonym. Semua data yang masuk ke WikiLeaks juga diuji kebenarannya. WikiLeaks mengolah dokumen melalui prosedur pemeriksaan yang sangat terperinci. Menggunakan teknik jurnalisme investigasi tradisional serta metode berbasis teknologi modern, mereka melakukan analisis forensik dokumen, menentukan siapa yang dirugikan, cara-cara, motif, kesempatan, klaim organisasi yang menuliskannya, dan menjawab semua pertanyaan terperinci tentang dokumen itu.

Terhadap situs WikiLeaks, reaksi dunia terbelah antara pro dan kontra. AS tentulah menjadi pihak yang kontra karena mereka disebutkan secara negative dari bocoran WikiLeaks. Perusahaan swasta pun turut serta dalam melemahkan WikiLeaks, beberapa diantaranya dari perusahaan hosting, seperti Amazon dan EveryDNS. Perusahaan yang terkait dengan internet seperti Apple dan Wikipedia pun melepaskan diri dari WikiLeaks.

Adapun pemimpin negara yang mendukung WikiLeaks seperti Putin dan Presiden Brazil Luiz Inaco Lula da Silva. Warga dunia juga lebih tampak mendukung aksi WikiLeaks seperti yang dapat dilihat dari berbagai demonstrasi ribuan orang di seluruh dunia. Aksi atas dukungan terhadap WikiLeaks ini tak lepas dari perjalanan hidup Julian Assange, yang bertujuan ingin membentuk dunia di mana pemerintah pada setiap negara lebih terbuka terhadap rakyatnya.

Julian Assange sendiri mempunyai sisi hidup yang menarik dan inspiratif. Dia adalah seorang pembaca buku yang rakus, dia lebih banyak menghabiskan waktu mudanya di perpustakaan untuk membaca, bahkan ada guru yang mengatakan bahwa IQnya lebih dari 170. Pada usia 16 tahun, Julian menyukai gadis sepantarannya, gadis itu diketahui hamil dan pada usia 18 tahun Julian menikah dalam sebuah upacara tak resmi dan memiliki seorang putra bernama Daniel Assange.

Kehidupan Julian pasca WikiLeaks bukan berarti dia aman dan menjalani kehidupan seperti biasa. Justru banyak orang yang menuduh Julian dengan WikiLeaks-nya hanya ingin mengacaukan dunia. Banyak dunia yang sempat panik akibat bocoran yang diterbitkan WikiLeaks, apalagi AS sebagai negara adidaya, yang menjadikan Julian dituding ingin menciptakan anarki. Tetapi Julian tetap bertekad ingin membongkar persekongkolan dunia, yang membuat dirinya tak goyah meski selalu diintai pembunuhan sekalipun.

Buku WikiLeaks ini menceritakan bagaimana sejarah melihat ulang kekacauan dan kecurangan perang yang dulu dilakukan oleh AS terhadap Afghanistan, bagaimana situs ini mampu membuka wajah cela diplomasi AS. Melalui serangkaian pembobolan dokumen rahasia yang datanya sudah terverifikasi dan juga bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada pihak yang dicurangi oleh AS dan negara lainnya.

Sisi lain dari buku ini juga menyangkut masalah kehidupan pribadi Julian Assange. Dibesarkan dalam keluarga yang berantakan tak membuat Julian kemudian jatuh, justru dia bisa membangun WikiLeaks menjadi sebuah alat untuk membongkar persekongkolan negara-negara di dunia. Dia tak pernah mundur dari prinsipnya bahkan selalu diintai kematian sekalipun. Dia juga tetap berdiri pada tekadnya untuk membeberkan informasi rahasia setelah ia dibebaskan dari penjara 16 Desember 2010 silam. Ia bertekad untuk terus melawan tuduhan terhadap dirinya, dan selama keadilan belum ditegakkan, maka dia tidak akan mati.

AN

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Sold, Menumpas Perdagangan Manusia
Next post Pestarama Wujud Pelestarian Budaya