Politik Simbol Kerohanian

Read Time:2 Minute, 32 Second


Resensi Buku: Spiritualitas Politik
Pengrang: Dr. Paulinus Yan Olla MSF
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2014
Tebal: 181 halaman

Politik itu kotor. Istilah tersebut sering kali terdengar. Bukan hanya menjadi sebuah slogan, namun hal itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya politik itu suci, tetapi orang-orang yang melakukan politik itulah yang kotoratau bisa disebut politicking. Demikian yang disampaikan Mgr. I. Suharyo dalam sambutannya pada buku Spiritualitas Politik: Kesucian Politik dalam Perspektif Kristiani.

Buku yang ditulis oleh DR. Paulinus Yan Olla, MSF, ini diterbitkan ketika rakyat Indonesia kehilangan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga politik dan pemerintah. Mereka menganggap moral dan mentalitas para pelaku di dalamnya lemah. Ketika itu, Indonesia dilanda berbagai krisis moral dan kesucian politik nampak seperti omong kosong.

Saat itu, kualitas para wakil rakyat dinilai sangat buruk. Keraguan rakyat muncul ketika mereka banyak menyaksikan wakil rakyat sibuk memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibandingkan kepentingan umum. Korupsi menyebar di berbagai lini kehidupan negara. Penegakan hukum pun tidak berjalan adil. Hal inilah yang membuat banyak orang menghindari dunia politik.

Dalam buku ini diceritakan bagaimana orang-orang gereja yang dulunya menghindari politik, kemudian mulai memahami politik itu bukan hal yang kotor. Awalnya orang kristiani menjadi kaum minoritas di antara kaum Yahudi. Mereka sempat mengalami penganiayaan, namun akhirnya bisa menjadi bagian dari kerajaan. Ketika menjadi bagian di kerajaan lah, mereka mulai beranggapan bahwa sebenarnya politik itu bukan hal yang negatif.

Paulinus Yan Olla juga menyajikan pemikiran-pemikiran spiritualitas politik Kristiani dan hubungan gereja dengan politik. Spiritualitas politik sendiri merupakan sebuah wacana yang tergolong baru dalam teologi Katolik (Kristiani). Ia berkaitan dengan aspek-aspek kerohanian yang dihayati di ruang sosial-politik.

Spiritualitas politik merupakan wacana yang melibatkan agama dan politik. Kata “Spiritualitas” dipahami dalam tradisi Kristiani berkaitan dengan kata “Roh” (Latin: Spiritus) atau Allah. Spiritualitas merujuk pada pengalaman hidup rohani. Ia menyangkut kehadiran Allah yang dialami orang beriman.

Dalam karya ini, kata spiritualitas politik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana penghayatan kehidupan rohani  dan relasinya dengan dunia sosial-politik. Konsep spiritualitas ini, menunjuk paham agama-agama, khususnya kristian, tentang relasi manusia dengan Allah.

Selain itu, dalam buku terbitan 2013 ini, Paulinus membahas tentang lambannya kesadaran manusia memahami nilai politik sebagai jalan menuju kesucian. Berabad-abad umat Kristiani terbelenggu dalam pikiran negatif tentang dunia politik, sampai pada akhirnya mereka  menemukan nilai positif politik seperti yang disebutkan dalam Alkitab.

Karya ini juga memaparkan paham spiritualitas Katolik Kristiani yang telah diwujudkan secara berbeda-beda dalam bidang  sosial-politik publik. Politik tidak terpisah dari iman tetapi justru menjadi panggilan untuk memberi kesaksian kasih Kristiani di ranah publik.

Di tengah-tengah kenyataan praktik bermain politik yang salah dan merugikan kebaikan serta kepentingan bersama, dan ditengah-tengah yang disebut Paus Benediktus XVI sebagai penumpulan etis yang merebak, Paulinus menawarkan inspirasi yang menarik. Seandainya etika politik dijalankan, pelan-pelan cita-cita untuk membangun keesejahteraan sosial seluruh rakyat Indonesia akan tercapai.

Meski buku ini ditulis oleh Pastor Katolik, tapi dapat dibaca oleh penganut agama lain, terutama orang-orang yang mencintai dunia politik. Hal ini, seperti yang diungkapkan penulis, bahwa politik itu sejatinya untuk kepentingan umum, bukan sebagai aspek perebutan kekuasaan.


LN

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Musik ‘String’ hadirkan ‘Magic’ dalam Instrumen
Next post ‘Seni untuk Rakyat’ Pramoedya